Kemarin baru saja saya menghadiri acara yang sangat seru (bagi saya), yaitu Conference on Indonesian Foreign Policy (CIFP) 2018 yang diselenggarakan oleh FPCI (Foreign Policy Community Indonesia). Tentunya kalian ingin tahu kan kelanjutan keseruannya seperti apa? Langsung saja kita simak ulasannya berikut ini.
doc. pribadi
Acara tahunan yang digagas oleh bapak Dino Patti Djalal ini menghadirkan beberapa tokoh dari berbagai kalangan. Tidak hanya mendengarkan diskusi saja namun kita juga disuguhkan beberapa pameran pendidikan khususnya bagi yang ingin melanjutkan pendidikannya di luar negeri. Acara dibuka langsung oleh beliau, Pak Dino menyampaikan tentang dunia yang rusak dan tidak menentu arah tujuannya. Maka dari itu sesuai dengan tema kali ini 'Ideas To Fix a Broken World' mendiskusikan bagaimana anak muda menanggapi serta melakukan suatu kontribusi terhadap negaranya.
doc. pribadi
Seperti yang kita ketahui perubahan tidak akan terjadi tanpa adanya action, maka sebagai anak muda beliau berpesan agar tetap menjaga perdamaian, memiliki sifat multilateral yang artinya menerima keaneka ragaman budaya, dengan begitu akan terjalin kerukunan antar bangsa. Karena anak muda lah yang akan menjadi penerus cita-cita bangsa. Lalu apa yang terjadi di tahun 2045 nanti? yakni 100 tahun kemerdekaan Indonesia. Maka jadilah bangsa yang utuh, yang mempertahankan keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
doc. pribadi
Lalu materi dilanjutkan oleh Menko Maritim yaitu bapak Luhut Binsar Pandjaitan. Beliau memaparkan mengenai keadaan laut yang ada di Indonesia, kalian tahu sebagian besar negara kita dikuasai oleh wilayah laut maka tak heran kalau Indonesia disebut sebagai Negara Kepulauan. Karena memiliki daerah laut yang luas serta kaya akan potensi alamnya.
doc. pribadi
Beliau juga menyampaikan kepada anak muda Indonesia mengenai pentingnya menjaga toleransi, kalian patut bangga menjadi orang Indonesia dengan budaya nya yang beraneka ragam terdiri dari beberapa suku, ras, dan agama. Sebelum menjadi Menteri bidang Maritim bapak Luhut pernah menjabat sebagai Jenderal Kopassus Angkatan Darat (AD), dan saat ini beliau berstatus Purnawirawan. Beliau selalu mengingatkan pada anak muda untuk bangga menjadi warga negara Indonesia, dan jangan pernah menggadaikan Profesionalitas. Karena dari situlah kinerja kita dilihat dan dipercaya oleh orang lain.
doc. pribadi
Yang tak kalah menarik acara ini dihadiri juga oleh Menteri Luar Negeri yaitu ibu Retno Marsudi. Memiliki satu kesamaan dengan pembicara-pembicara sebelumnya yakni untuk menjunjung nilai toleransi yang dimana tercantum dalam nilai-nilai Pancasila. Sudah seharusnya anak muda (Millenial) memiliki wawasan yang terbuka, menghargai perbedaan, karena hal tersebut yang membuat nama Indonesia harum di mata Internasional.
doc. pribadi
Karena kita yakin tahun 2030 nanti Indonesia menjadi salah satu negara yang diperhitungkan didunia khususnya dalam pertumbuhan ekonomi. Namun hal tersebut tentunya tak terlepas dari peranan anak mudanya. Pendidikan, Kesehatan, serta Perdamaian ketiga issue tersebut yang kini menjadi pembahasan terpenting. Bagaimana menarik bukan materi-materi yang disampaikan? Eiitss, itu belum seberapa karena masih ada banyak sekali panelis yang mengisi acara CIFP 2018 kemarin. Kita sebagai kaum intelektual muda, sudah sepatutnya aware dengan masalah internal maupun eksternal. Meskipun hidup ini pilihan, namun menjadi terbaik versi kita sendiri pun tetap ada usahanya. Jangan hanya menjadi followers, tapi buatlah sesuatu yang mungkin bisa bermanfaat untuk banyak orang. Terakhir, ada galeri saya selama berada di acara lumayan buat dokumentasi.
with Mr. Vincent (Ambassador UN Europe for Indonesia and Brunei Darussalam)
doc. pribadi
doc. pribadi
0 Comments