PENGALAMAN JURNALISTIK DI DPR

Seperti yang saya ceritakan sebelumnya kalau saya berkesempatan untuk meliput rapat yang ada di gedung DPR. Nah sekarang saya ingin berbagi pengalaman mengenai liputan saya selama di gedung DPR/MPR RI yang berada di Senayan. Mau tahu seperti apa? Kalian pasti penasaran kan? Hehe. untuk mempersingkat waktu, langsung saja yuk check this out!


Sebelum saya melanjutkan ke pembahasan. Saya ingin sedikit bercerita, awal mulanya saya mengikuti kegiatan ini memang saya sudah tertarik mengenai isu sosial politik maka dari itu saya akhirnya mendapatkan kesempatan untuk berkunjung dan bertemu secara langsung dengan para wakil rakyat. Ini merupakan kesempatan terbaik saya. karena saya tidak lagi melihat para anggota melalui tayangan televisi saja namun secara langsung dan mengenal lebih dekat tentang profil dan tugasnya.


Kalian tahu berapa jumlah seluruh anggota DPR yang ada di Indonesia? yaitu sekitar 560 anggota yang terdiri dari 11 komisi. Setiap komisi memiliki bidang dan tugasnya masing-masing. Dan saya  tertarik dengan komisi X (10), karena menangani bidang pendidikan, kebudayaan, pemuda dan olahraga, pariwisata, dan ekonomi kreatif. Komisi yang diketuai oleh bapak Djoko Udjianto dari fraksi Demokrat ini merupakan komisi yang membidangi masalah pendidikan yang ada di Indonesia, selain itu juga industri pariwisata dan ekonomi kreatif. Ini berkaitan dengan passion saya yaitu sebagai socialentrepreneur atau creativepreneur. Intinya yang berhubungan dengan dunia wirausaha. Tapi sayangnya saya belum mempunyai kesempatan untuk ke komisi X, saya berkunjung ke komisi lain. Tidak mengapa, yang terpenting saya tahu dulu setiap ruang rapat komisi nya.


Setiap pertemuan rapat di DPR/MPR RI memiliki gedung yang berbeda di tiap komisinya, yang biasa kita kenal dengan Kompleks Parlemen. Kompleks Parlemen terdiri dari:

Gedung Nusantara       :   Komisi II, Komisi IV, Komisi V.
Gedung Nusantara I   : Komisi VI, Komisi VII, Komisi IX, Komisi X, Komisi XI,Ruang Baleg, dan Rapat Paripurna ada di puncak lantai 4.
Gedung Nusantara II :    Komisi I, Komisi III, Komisi VIII, Ruang Banggar, dan Ruang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
Gedung Nusantara III :   Ruang Rapat Pimpinan DPR dan Pimpinan Fraksi.
Gedung Nusantara IV :   Ruang Auditorium, biasa digunakan untuk acara kenegaraan Nusantara V DPR.
Gedung Nusantara V  :  Ruang Rapat DPD RI. Gedung Nusantara V DPR ini digunakan untuk rapat pengambilan keputusan Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) dan menjadi tempat pemilihan pimpinan DPD RI setiap 5 tahun sekali.


Dan saya kemarin mendapat tugas di komisi IV DPR, yang menangani Pertanian, Pangan, Maritim, dan Kehutanan. Rapat tanggal 23 Januari 2018 membahas "Usulan perubahan peruntukan yang berdampak penting dan cakupan yang luas serta bernilai strategis" dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Rapat yang dipimpin oleh bapak Viva Yoga dari fraksi PAN dengan mitra rapat dari kementerian KLHK. banyak provinsi yang akan mengalami perubahan kawasan hutan seperti: provinsi sumatera utara, sumatera selatan, riau, kepulauan riau, kepulauan bangka belitung, kalimantan barat, sulawesi tenggara, papua barat, dan nusa tenggara timur. Rapat diakhiri dengan kesimpulan dan selesai pada pukul 13:00 wib. Tanggal 23 Januari 2018 menjadi momentum berharga karena saat saya selesai meliput ternyata ada kejadian yang menggemparkan (dengan nada hyperbola) yaitu gempa. Saya sendiri tidak merasakan, tiba-tiba orang berlarian ke luar gedung. Alhamdulillah nya saya selamat dari kejadian tersebut, siapa yang mau nerusin kuliah saya dan bayar spp nya kalau saya tidak selamat dari musibah itu.



Ternyata gempa tidak menyurutkan rapat di DPR. Selang beberapa jam kemudian, rapat yang lain tetap dilanjutkan. Akhirnya saya ke komisi IX, yaitu komisi yang menangani bidang kesehatan dan ketenagakerjaan. Kali ini membahas tentang penanganan serta pengawasan obat dan makanan dengan Menteri Kesehatan, Menteri Perdagangan, dan Kepala BPOM. Rapat yang dipimpin oleh ketua komisi IX yaitu bapak Dede Yusuf dari fraksi Demokrat. Berbicara mengenai pengawasan obat dan makanan tentunya tidak luput dari produksi dan regulasi. banyak kini obat maupun kosmetik yang tidak memiliki izin resmi beredar di pasaran. Apalagi dengan berkembangnya dunia tekhnologi, membuat para pelaku usaha mudah menjual produk illegal nya secara online. Maka dari itu diperlukan kepedulian masyarakat dalam hal ini untuk kesehatan diri kita bersama juga. Dan menurut informasi Indonesia menjadi Centre of Excellence on Vaccines and Biotechnology Products di Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Mengenai 3 pilar Pembangunan Indonesia Sehat yang diterapkan melalui kebijakan di semua lini dan dengan dukungan multi-sektor guna upaya tercapainya SDGs bidang kesehatan di Indonesia.


Di tanggal 30 Januari nya di hari yang sama yaitu selasa saya mendapat jadwal di komisi V yang menangani bidang Infrastruktur dan Pembangunan. Rapat yang dipimpin oleh wakil ketua komisi V bapak Lasarus dari fraksi PDIP dengan mitra rapat yakni Kepala BMKG, Kepala BASARNAS, dan Perwakilan dari Kepala BPWS. Rapatnya tidak jauh dari pembahasan kejadian gempa kemarin, entah kebetulan atau sudah jalannya. Tapi ini memang seperti layaknya sebuah cerita yang begitu mengharukan, (korbansinetron) yaitu melanjutkan kisah yang kemarin. Jadi gini teman-temanku sekalian.. tiap kali saya peliputan, itu sudah sesuai  dengan yang dijadwalkan sebelumnya tidak setiap hari. Nah, kebetulan saya mendapat jadwal di hari yang sama dan membahas lanjutan kejadian saat liputan minggu kemarin, unik kan? Oke baiklah tanpa perlu drama rapat ini membahas kejadian gempa kemarin dan penanganan pertolongan pertama saat terjadi bencana. Pelajar di Indonesia akan diberi pendidikan tentang pertolongan pertama melalui ekstrakurikuler yang diadakan di tiap sekolah. Indonesia memang rawan bencana terlepas dari letak geografisnya yang berada di garis khatulistiwa. BMKG memiliki tugas untuk memberikan informasi mengenai kejadian alam di Indonesia, jika terjadi gempa akan diinformasikan apakah gempa tersebut berpotensi tsunami atau gempa bumi saja. Selain itu BMKG memiliki program prioritas nasional diantaranya:

1. Kedaulatan Pangan Sekolah Lapang Iklim (SLI)
2. Kemaritiman dan Kelautan SLI Garam/Nelayan
3. Daerah Tertinggal Radar Cuaca Sintang


Dan untuk BPWS rencananya akan membuat rest area di sisi barat dan timur madura. Oh ya ada yang tahu apa itu lembaga BPWS? BPWS adalah Badan Pengembangan Wilayah Surabaya Madura. dan menurut informasi BPWS akan melakukan progress mengenai pengadaan lahan, kalian pasti tahu kan jembatan suramadu. Ikon nya kota surabaya perbatasan antara surabaya dengan madura. BPWS pun mengakui mendapat investasi dari beberapa investor untuk pengembangan wilayah suramadu, diharapkan dengan adanya kerjasama ini akan mempercepat laju UMKM khususnya di kota Madura. Madura memiliki potensi untuk pengembangan pelabuhan. Rapat yang diakhiri dengan kesimpulan selesai pukul 13:30 wib. Selanjutnya saya ke komisi VII untuk meliput rapat kerja bersama menristekdikti. rapat dipimpin oleh wakil ketua DPR yaitu bapak Herman Khaeron dari fraksi Demokrat. Rapat kerja kali ini membahas Evaluasi Kinerja Tahun 2017 dan Persiapan Rencana Kerja Tahun 2018. Rapat diakhiri kesimpulan dan selesai pukul 17:30 wib. Senja pun tiba, saatnya saya kembali kerumah. Saya ke gedung DPR menggunakan transportasi commuter line. Ini menjadi kenangan untuk saya sendiri karena setiap kali saya berangkat maupun pulang saya bisa melihat pemandangan yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.



Indonesia memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, tentunya diperlukan kerjasama agar dapat menjadi negara yang lebih baik lagi. Sekian untuk liputan kali ini, nantikan cerita saya selanjutnya di jadwal berikutnya ya.

doc. pribadi

Post a Comment

0 Comments